Jumat, 17 Desember 2010

Prinsip Dasar Akuntansi

Ada empat prinsip akuntansi dasar yang, bersama dengan empat asumsi dasar akuntansi dan empat kendala akuntansi dasar, membentuk prinsip akuntansi yang berlaku umum, atau GAAP, di AS GAAP adalah aturan akuntansi di mana usaha mencatat dan melaporkan pendapatan keuangan dan rugi untuk periode akuntansi. These rules are issued by the Financial Accounting Standards Board, usually in conjunction with other government entities. Peraturan-peraturan ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, biasanya dalam hubungannya dengan badan pemerintah lainnya. Accountants are not necessarily required to follow the rules, but the rules should be followed as closely as possible as they set standards that should be met to ensure appropriate accounting activity, understandability and comparability of the accounting data for different businesses. Below is a list of the four basic accounting principles and a brief explanation of each one. Akuntan tidak selalu diwajibkan untuk mengikuti aturan, tetapi aturan harus diikuti sedekat mungkin karena mereka menetapkan standar yang harus dipenuhi untuk memastikan kegiatan akuntansi yang sesuai, dimengerti dan komparabilitas data akuntansi untuk bisnis yang berbeda. Di bawah ini adalah daftar empat prinsip akuntansi dasar dan penjelasan singkat tentang masing-masing.

1. 1. The Cost Principle Prinsip Biaya

Businesses are required to record and report assets based on the actual cost incurred to acquire them rather then the free-market value of the acquired assets themselves. Bisnis diwajibkan untuk mencatat dan melaporkan aset berdasarkan biaya aktual yang dikeluarkan untuk memperoleh mereka ketimbang nilai pasar bebas aset yang diperoleh sendiri. The idea behind this principle is that this method of recording and reporting is reliable and lessens the opportunity for factors such as biased market values to interfere with the accounting. However, this method may be viewed as irrelevant as it relates to the actual value of assets. Ide di balik prinsip ini adalah bahwa metode ini pencatatan dan pelaporan yang handal dan mengurangi kesempatan untuk faktor-faktor seperti nilai pasar bias mengganggu akuntansi. Namun, metode ini dapat dilihat sebagai tidak relevan yang berkaitan dengan nilai aktual aktiva .

2. 2. The Accrual Principle Prinsip Akrual

Businesses are required to record and report revenue at the time it is earned and realized by the business, not when the cash for the revenue is received by the business. This method is known as accrual basis accounting. Bisnis diwajibkan untuk mencatat dan melaporkan pendapatan pada saat itu diterima dan diwujudkan oleh usaha, bukan pada saat kas untuk pendapatan diterima oleh bisnis. Metode ini dikenal sebagai basis akuntansi akrual. The purpose of this principle is to actually show what work has been completed and not what is to be done in the future. Tujuan dari prinsip ini adalah benar-benar menunjukkan apa kerja telah selesai dan tidak apa yang harus dilakukan di masa depan.

3. 3. The Matching Principle Prinsip Matching

This principle allows for real time analysis of the expenses and revenues. Prinsip ini memungkinkan untuk analisis real time dari pengeluaran dan pendapatan. Using this principle will show just how well the business has done financially and how effective it was. Somewhat like the Accrual Principle, expenses in this case can only be recorded and reported when revenue is to which such expenses are related was earned. Dengan menggunakan prinsip ini akan menunjukkan betapa baik bisnis telah dilakukan finansial dan seberapa efektif hal itu. Agak seperti Prinsip Akrual, biaya dalam hal ini hanya bisa dicatat dan dilaporkan ketika pendapatan adalah biaya yang terkait tersebut diperoleh.

4. 4. The Disclosure Principle Prinsip Pengungkapan

The accounting records of a business must be disclosed so that judgment about the financial status of a business can be easily made. However, the disclosure of accounting and financial information should not cause the business to accrue unreasonable expenses or cause erroneous opinions. Pembukuan usaha harus diungkapkan sehingga penilaian tentang status keuangan bisnis dapat dengan mudah dilakukan. Namun, pengungkapan akuntansi dan informasi keuangan tidak boleh menyebabkan bisnis untuk menimbulkan biaya yang tidak masuk akal atau menyebabkan pendapat keliru.

Explore more about basic accounting principles from the comfort of your home using home learning accounting courses . Jelajahi lebih lanjut tentang prinsip-prinsip akuntansi dasar dari kenyamanan rumah Anda menggunakan rumah belajar program akuntansi . Why wait? Mengapa menunggu? Start learning accounting basics now. Mulai belajar dasar-dasar akuntansi sekarang.